Kamis, 10 Mei 2018

Vidio Suku ENDE

1.     ACARA ADAT FLORES 
           Sewu Api dalam bahasa Lio, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, berarti memadamkan api. Sewu Api merupakan sebuah upacara adat, yang diselenggarakan setiap akhir tahun oleh Suku Lio, yang sebagian besar warganya mendiami daerah sepanjang pesisir utara Kabupaten Ende. Upacara Adat Sewu Api bertujuan untuk mengakhiri musim kemarau dan mengawali musim tanam. Selain itu, acara ini untuk syukuran atas keberhasilan sekaligus mendoakan kesuburan pada musim tanam yang akan dating






2. JEJAK ANAK NEGERI - ACARA ADAT MASYARAKAT SUKU LIO ENDE 
          Masyarakat adat Ende Lio menjadi salah satu suku besar di tengah Pulau Flores. Seperti masyarakat adat Ende lainnya, disini adat dan budaya masih dijunjung tinggi dan penting dalam kehidupan keseharian warganya. Salah satunya adalah tradisi Gunting Rambut atau Guti Fu, yang merupakan wujud syukur atas kehidupan yang telah diberikan.  






3.      KOTA ENDE FLORES – NTT
            Suku Ende, merupakan satu dari dua suku yang menjadi mayoritas di kabupaten Ende di pulau Flores provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.Suku Ende di kabupaten Ende hidup bersama dengan suku Lio yang juga mendiami daerah ini. Suku Lio sebagai suku tetangga suku Ende pada umumnya hidup di daerah pegunungan. Sedangkan suku Ende bermukim di daerah pesisir di sekitar bagian selatan kabupaten Ende.







4.      SAGA Kampung Adat di Ende Flores
        Salah satu entitas budaya yang masih terus dipertahankan keberadaannya hingga kini oleh masyarakat adat Flores pada umumnya dan Ende-Lio pada khususnya yakni rumah adat. Dalam bahasa Ende-Lio, rumah adat dikenal dengan sebutan sa'o nggua.
          Seperti halnya di daerah-daerah lain di Flores, pemaknaan terhadap rumah adat dalam tradisi budaya Ende-Lio menegaskan identitas historis, simbol kewibawaan para pemangku adat (mosalaki), pusat segala ritual adat serta roh pemersatu masyarakat adat. Dengan keyakinan ini, lazimnya rumah adat selalu dibangun di tengah-tengah kampung yang dilengkapi dengan barang-barang warisan leluhur seperti gendang (lamba), gong (nggo), tempat sesajian (bhaku), mesbah persembahan (musu mase/tubu musu) juga pakaian adat









Tidak ada komentar:

Posting Komentar