A.
Kepercayaan
Asli Suku Batak
Kepercayaan yang dianut suku batak sebelum mengenal agama protestan
dan islam adalah kepercayaan bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh
Debata Mula Jadi Na Bolon dan bertempat tinggal diatas langit, bahkan pada masyarakat
daerah pedesaan belum meninggalkan kepercayaan tercebut. mereka mempunyai
system kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan
diatas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu.
· Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak
Toba mengenal empat konsep, yaitu :
1) Debata
Mula Jadi Na Bolon : bertempat tinggal diatas langit dan merupakan maha
pencipta;
2)Siloan
Na Bolon : berkedudukan sebagai penguasa dunia makhluk halus. Dalam hubungannya
dengan roh dan jiwa.
Orang
Batak mengenal tiga konsep yaitu :
a)Tondi (adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan,
oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak
seseorang di dalam kandungan. Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau
meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang
menawannya.)
b) Jiwa
c) Roh
3) Sahala
: jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang, semua orang memiliki
tondi,tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta,
tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
4)Begu
: tondinya orang yang sudah mati, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku
manusia, hanya muncul pada waktu malam. Orang batak juga percaya akan kekuatan
sihir dari jimat yang disebut tongkal.
B.
Parmalim
Istilah Parmalim merujuk kepada penganut agama Malim. Agama Malim yang dalam bahasa Batak disebut
Ugamo Malim adalah bentuk moderen agama asli suku Batak. Agama asli Batak tidak
memiliki nama sendiri, tetapi pada penghujung abad kesembilan belas muncul
sebuah gerakan anti kolonial. Pemimpin utama mereka adalah Guru Somalaing
Pardede. Agama Malim pada hakikatnya merupakan agama asli Batak, namun terdapat
pengaruh agama Kristen, terutama Katolik, dan juga pengaruh agama Islam.
Agama ini tidak mengenal Surga atau sejenisnya, sepeti agama
umumnya, selain Debata Mula jadi Na Bolon (Tuhan YME) dan Arwah-arwah leluhur,
belum ada ajaran yang pasti reward atau punisnhment atas perbuatan baik atau
jahat, selain mendapat berkat atau dikutuk menjadi miskin dan tidak punya
turunan. Tujuan upacara agama ini memohon berkat Sumangot dari Debata Mula jadi
Na bolon (Tuhan YME), dari Arwah-arwah leluhur, juga dari Tokoh-tokoh adat atau
kerabat-kerabat adat yang dihormati, seperti Kaum Hula-hula (dari sesamanya).
Agama ini lebih condong ke paham Animisme. Agama ini bersifat tertutup, masih
hanya untuk suku Batak, karena upacara ritualnya memakai bahasa Batak, dan
setiap orang harus punya marga, tidak beda dengan agama-agama suku-suku
animisme dibelahan bumi lainnya, sifatnya tidak universal.
Tuhan dalam kepercayaan Malim adalah "Debata Mula Jadi Na
Bolon" (Tuhan YME) sebagai pencipta manusia, langit, bumi dan segala isi
alam semesta yang disembah oleh "Umat Ugamo Malim"
("Parmalim"). Agama Malim terutama dianut oleh suku Batak Toba di
provinsi Sumatera Utara. Sejak dahulu kala terdapat beberapa kelompok Parmalim
namun kelompok terbesar adalah kelompok Malim yang berpusat di Huta Tinggi.Masuknya
Agama Islam Di Tanah Batak
Pada abad 19 agama Islam masuk daerah penyebarannya meliputi batak
selatan. Masyarakat Batak tidak pernah mengenal Islam sebelum disebarkan oleh
para pedagang Minangkabau. Bersamaan dengan usaha dagangnya, banyak pedagang
Minangkabau yang melakukan menikah dengan perempuan Batak. Hal ini secara
perlahan telah meningkatkan pemeluk Islam di tengah-tengah masyarakat Batak.
Pada masa perang Paderi di awal abad ke-19, pasukan Minangkabau menyerang tanah
Batak dan melakukan pengislaman besar-besaran atas masyarakat Mandailing dan
Angkola. Namun penyerangan Paderi atas tanah Toba, tidak dapat mengislamkan
masyarakat tersebut, yang pada akhirnya mereka menganut agama Kristen
Protestan.
C.
Misionaris
Kristen
Agama Kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebarannya meliputi
batak utara. Pada tahun 1824, dua
misionaris baptis asal Inggris, Richard Burton dan Nathaniel Ward berjalan kaki
dari Sibolga menuju pedalaman Batak. Setelah tiga hari berjalan, mereka sampai
di dataran tinggi Silindung dan menetap selama dua minggu di pedalaman. Dari
penjelajahan ini, mereka melakukan observasi dan pengamatan langsung atas
kehidupan masyarakat Batak. Pada tahun 1834 kegiatan ini diikuti oleh Henry
Lyman dan Samuel Manson dari dewan komisaris Amerika untuk misi luar negeri.
Pada tahun 1850, dewan Injil Belanda
menugaskan Herman Neubronner Van Der Tuuk untuk menerbitkan buku tata bahasa
dan kamus bahasa Batak-Belanda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan misi-misi
kelompok Kristen Belanda dan Jerman berbicara dengan masyarakat Toba dan
Simalungun yang menjadi sasaran pengkristenan mereka.
Misionaris pertama asal Jerman tiba
di lembah sekitar Danau Toba pada tahun 1861 dan sebuah misi pengkristenan
dijalankan pada tahun 1881 oleh Dr. Ludwig Ingwer Nommensen. Kitab Perjanjian
Baru untuk pertama kalinya diterjemahkan ke bahasa Batak Toba oleh Nommensen
pada tahun 1869 dan penerjemahan Kitab Perjanjian Lama diselesaikan oleh P.H.
Johannsen pada tahun 1891. Teks terjemahan tersebut dicetak dalam huruf latin
di Medan pada tahun1893. Menurut H.O. Masyarakat Toba dan Karo menyerap agama
Kristen dengan cepat dan pada awal abad ke-20 telah menjadikan Kristen sebagai
identitas budaya. Pada masa ini merupakan periode kebangkitan kolonialisme
Hindia-Belanda, dimana banyak orang Batak sudah tidak melakukan perlawanan lagi
dengan pemerintahan colonial. Perlawanan secara gerilya yang dilakukan oleh
orang-orang Batak Toba berakhir pada tahun 1907, setelah pemimpin kharismatik
mereka, Sisingamangaraja XII wafat.
D.
Gereja
HKBP
Gereja
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) telah berdiri di Balige pada bulan
September 1917. Pada akhir tahun 1920-an, sebuah sekolah perawat memberikan
pelatihan keperawatan kepada bidan-bidan disana. Kemudian pada tahun 1941.
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) didirikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar